Bicara Soal Cinta #1 Tertatih dalam Durasi Mengikhlaskan
Senang yaa bisa bertemu lagi. 😸
Diusia kita saat ini kamu pasti pernah dong terserang virus merah jambu, jatuh cinta?
Yapp, begitu pun aku. Yuuuk kita bahas tipis-tipis prihal ini.
Sebetulnya sebegitu sensitif yaa persoalan ini, apalagi di jaman serba modern saat ini ada banyak hal yang harus kita perhatikan, kadang tak sadar terbelenggu dunia menyesatkan soalah menikmati saja kemaksiatan yang dikemas baik oleh setan. Sederhana tapi Allah marah. :)
Disclaimer berbicara topik ini juga bukan berarti aku orang baik yang tak lepas dari drama percintaan pada umumnya, yaa karena selayaknya manusia biasa aku pernah kalut akan perasaan yang berujung ketidakpastian walau dilabeli tidak pacaran/sekadar teman. Hanya saja saat ini sedang belajar meminimalisir rasa kekecewaan memutuskan stop pada siapapun yang datang bermain-main. Kadang memang harus setegas ini pada hati yang mudah terhasut akan buaian. Apalagi pacaran bukanlah hal yang tabu bagi lingkungan sekitar di mana-mana memandang pacaran sudah menjadi hal yang lumrah sebagai langkah pertama komitmen sebelum ke jenjang pernikahan. Justru kita yang masih sendiri dianggap aneh atau tidak normal di mata mereka, betul bukan?
Mencoba belajar berhenti akan hal-hal yang Allah benci memang bukan hal yang mudah, ada saja rasa ingin kembali dengan alasan mendapatkan support system ketika sedang lelah-lelahnya. Urusan cinta memang selalu saja datang tidak disangka-sangka karena hal seperti itu sudah menjadi fitrah kita sebagai manusia. Kita yang punya prinsip tidak pacaran dan hanya mau fokus menyelesaikan study, diperjalanannya ternyata Allah uji kita dengan menyelipkan perasaan suka ke seseorang, wah rasanya--
Di sini lah sesungguhnya kita diuji, apakah tetap kokoh pada koridor-Nya atau meleset seakan-akan tidak pacaran tapi dengan status tanpa hubungannya saling sayang. Sebetulnya mau seberapa jauh sih kita pura-pura ga ngerti kalo itu salah? Jelas-jelas Allah sudah peringatkan 'Jauhilah hal yang mendekati zina' tapi kita pura-pura dungu bukan?
Yang sudah terlanjur merasakan fase itu, mari yuuk belajar mengambil langkah dalam durasi mengikhlaskan. Jangan lagi menoleh ke belakang pada hal-hal yang sudah Allah jauhkan. Barangkali Allah punya maksud menjauhkan dia darimu, jadi jangan perlu khawatir itu adalah salah satu bentuk kasih sayang Allah supaya kamu bisa lebih fokus memantaskan diri agar kelak pantas bersanding dengan dia yang sudah Allah siapkan untukmu.
Aku juga masih tertatih-tatih mencoba meninggalkan segala kekeliruan, karena Allah. Mari, tutuplah lembaran kisah yang membuatmu berhari-hari ini tenggelam dalam kehampaan, perlu membuat keputusan yang kau azamkan agar istiqomah kemudian, jangan jatuh ke lubang yang sama kedua kalinya! Semangaaat.
Kita jumpa lagi di versi terbaik yaa! (;
In syaa Allah, barang siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah akan memberi nya ganti yang lebih baik.
Komentar
Posting Komentar